Jumat, 23 Desember 2011

Portofolio Investasi Untuk Keuangan Masa Pensiun

Masa pensiun sering dipersepsikan masa senggang dimana tidak ada lagi kegiatan rutin yang harus setiap hari dilaksanakan dan suasana tersebut akan terus demikian bergulir dari satu bulan ke bulan berikut dan dari tahun ketahun berikutnya sampai dengan ujungnya waktu. Selain itu juga terbayangkan masa pensiun adalah masa keterbatasan keuangan dimana kita tidak mempunyai pendapatan yang cukup dan harus banyak penghematan. Tidak punya dana yang cukup untuk menikmati hidup dengan bersenang-senang. Persepsi ini banyak tercipta dibenak orang, khususnya mereka yang mencari nafkah dengan bekerja kepada orang lain, menjadi pegawai negeri atau bekerja sebagai pegawai BUMN.



Sebagaimana kata orang pepatah ” apa yang kita fikirkan akan menjadi kenyataan”. Jadi kalau kita berpikir masa pensiun adalah masa penuh keprihatinan, tidak punya uang, menggantungkan hidup dari sokongan anak2 maka hal itulah yang akan menjadi kennyataan. Beranikan kita bermimpi bahwa pada masa pensiun adalah masa kita punya cukup dana dan tentunya cukup untuk melaksanakan kegiatan yang ingin dilakukan seperti berumrah, berwisata keluar negeri atau membina usaha sosial yang bermanfaat bagi kerabat dan warga sekitar kita?

Agar kita dapat menikmati masa tua dengan nyaman para perencana keuangan menyarankan tidak cukup dengan menabung sebagian uang untuk keperluan yang masa datang, namun menyarankan investasi yang memberikan tingkat imbalan lebih besar dari tingkat inflasi dengan membentuk portofolio investasi.



Apakah Portofolio Investasi ?



Investasi adalah menyisihkan sebagian dana atau kekayaan dan menempatkan dana atau kekayaan pada sarana investasi dengan tingkat imbalan dan risiko tertentu dengan harapan agar dana atau kekayaan tersebut berkembang menjadi lebih banyak dikemudian hari. Sementara portofolio investasi adalah kegiatan investasi dengan menggunakan campuran beberapa instrumen investasi yang digunakan untuk meningkatkan atau memperbanyak dana atau kekayaan yang diinvestasikan. Sehingga portofolio investasi dapat diartikan sebagai menyisihkan sebagian dana atau kekayaan untuk ditempatkan pada beberpa sarana investasi dengan berharap mendapatkan dana atau kekayaan yang lebih banyak. Wah niikmat dong kalau bisa mempunyai dana yang lebih banyak dari sekarang dan indahnya lagi pertambahan dana tersebut dihasilkan tidak dengan bekerja lebih keras lagi melainkan dengan memperkerjakan dana atau kekayaan yang kita miliki.



Bagaimana Membentuk Portofolio Investasi?



Apa sajakah yang dapat digunakan untuk membentuk porotofolio investasi kita? Untuk dapat menjawab pertanyaan ini, perlu pengetahuan yang memadai mengenai sarana-sarana investasi yang akan dimasukan kedalam portofolio invesertasi. Sarana investasi yang umumnya dilakukan adalah dengan melakukan investasi dalam bentuk saham, properti, logam mulia, derivatif, reksadana dan saran investasi lainnya. Masing-masing instrumen tersebut memiliki harapan hasil dan tingkat risiko yang berbeda-beda. Instrument insvestasi tersebut kan disusun menjadi sebuah portofolio yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan finansial yang diperlukan.



Bagaimana Menyusun Portofolio Investasi

Bagaimana membangun portofolio invenstasi yang baik? Portofolio investasi yang baik bagi kita adalah portofolio investasi yang sesuai dengan kebutuhan kita. Agar dapat menyususn porotofolio investasi yang sesuai dengan kebutuhan, kita perlu menentapkan tujuan finansial kita. Beberapa langkah berikut adalah saran untuk melakukan evaluasi dan penyusunan portofolio investasi.

Evaluasi kebutuhan dana dengan menghitung kebutuhan biaya di masa yang akan datang, jangan lupa masukan faktor inflasi dalam perhitungan.
Evaluasi rencana penerimaan atau rencana pendapatan yang akan diperoleh pada tahun-tahun mendatang, perhitungkan peluang kenaikan dan penurunan pendapatan.
Berdasarkan hasil evaluasi butir a dan b tentukan tujuan finansial yang hendak dicapai.
Berdasarkan butir c tentukan tingkat imbalan yang diharapkan (expected rate of return) agar dapat mewujudkan tujuan finansial yang ditetapkan.
Evaluasi kinerja masing-masing instrument investasi yang hendak dipilih beberapa tahun terakhir.
Evaluasi kondisi makro dan mikro ekonomi yang berpengaruh terhadap kinerja portofolio investasi yang akan dibangun.
Berdasarkan evaluasi butir e,dan f tentukan portofolio investasi yang dipilih agar tingkat imbalan yang diharapkan sebagaimana ditentukan pada butir d dapat dicapai.
Lakukan evaluasi berkala secara konsisten untuk meyakinkan bahwa kinerja reksadana yang dipilih memenuhi target yang diharapkan, apabila tidak memenuhi maka adakan perubahan komposisi portofolio investasi.



Langkah-langkah yang disebutkan diatas adalah langkah-langkah minimal yang perlu dilakukan untuk menentukan portofolio investasi yang diharapkan dapat mewujudkan tujuan finansial kita.



Penutup

Portofolio investasi merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mewujudkan tujuan finansial dimasa yang akan datang. Perlu diingat bahwa berinvestasi bukanlah bebas risiko (risk free investment). Untuk lebih meyakinkan diri akan tercapainya tujuan finansial disarankan melakukan konsultasi dengan perencana keuangan yang sudah certified atau mendapatkan pendidikan formal keuangan dan mengikuti ujian profesi perencana keuangan.



Selamat berinvestasi.



Penulis : Andre Herlambang, Akt, CFP® CRMP®, (Registered Accountant, Certified Financial Planner, Certified Risk Management Professional, dan Praktisi Keuangan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar