Jumat, 23 Desember 2011

Bagaimana Berinvestasi Reksadana?

Berinvestasi Reksadana



Berinvestasi Reksadana sangat berbeda dengan menabung atau mendepositokan uang dibank. Menabung atau mendepositiokan uang di Bank adalah menaruh sebagian dari uang kita di bank untuk mendapatkan tingkat balikan tertentu yang diperjanjikan pada saat menaruh uang. Membeli Reksadana adalah membeli sejumlah unit reksadana melalui agen penjual reksadana, tingkat imbalan tidak dapat ditentukan diawal pada saat membeli reksadana. Reksadana adalah instrumen investasi sehingga hasil akhirnya tidak dapat dengan mudah diperkirakan dan berdasarkan peraturan yang berlaku tidak diperkenakan menjanjikan tingkat keuntungan pasti. Namun demikian sebelum menanamkan uang pada sarana investasi ini untuk keperluan perencanaan keuangan, sebaiknya kita mengetahui sisi baik dan buruknya Reksadana yang akan dipilih. Apabila anda merasa kurang yakin akan reksadana yang dipilih sebaiknya mintalah nasihat kepada penasihat investasi, perencana keuangan atau akuntan yang terlatih dalam perencanaan investasi.





Jenis-jenis Reksadana



Bedasarkan jenis portofolio investasinya Reksadana dapat dibagi menjadi Reksadana Pasar Uang, Reksadana Pendapatan Tetap, Reksadana Saham dan Reksadana Campuran.

Strategi Investasi pada masing-masing jenis Reksadana diatas adalah sebagai berikut; Reksadana Pasar Uang menginvestasi sebagian besar dananya dalam bentuk investasi pada valuta asing, Reksadana Pendapatan Tetap menginvestasikan sebagian besar dananya kedalam Obligasi Surat Utang Negara, Sukuk, Surat Perbendaharaan Negara atau Obligasi Korporasi atau instrument utang lainnya yang memberikan pendapatan tetap. Reksadana Campuran menginvestasikan dana pada Saham, obligasi atau instrumen investasi lainnya.



Perencanaan keuangan untuk masa pensiun dengan menggunakan reksadana memerlukan strategi yang baik agar hasil investasi yang diharapkan dapat direalisasikan.

Manajer investasi menjual unit reksadana. Pemilihan reksadana yang akan dibeli sebagai alat investasi harus mempertimbangkan kriteria-kriteria tertentu. Pemilihan jenis reksadana, secara garis besar terdiri dari reksadana pasar uang, reksadana pendapatan, tetap, reksadana campuran dan reksadana saham.



Berdasarkan imbalan hasilnya umumnya reksadana saham berpotensi memberikan keuntungan lebih besar dari pada jenis reksadana lainnya, kemudian yang pada umumnya memberikan keuntungan cukup besar adalah reksadana campuran. Urutan-urutan berikutnya adalah adalah reksadana pendapatan tetap, reksadana terproteksi dan reksadana pasar uang.



Strategi Pemilihan Reksadana



Setelah mengetahui masing-masing sifat jenis reksadana maka langkah berikutnya adalah menentukan pola inventasi yang akan dilakukan dengan melihat profil invetasi, tujuan investasi dan juga harapan hasil investasi. Informasi mengenai ketiga hal tersebut diatas sangat diperlukan sebagai tolok ukur untuk menentukan reksadana yang akan dipilih.



Reksadana dikelola oleh manager investasi yang memiliki kemampuan yang berbeda-beda, analisa yang baik dalam memilih manajer investasi pengelola reksadana akan sangat berpengaruh dalam memilih manajer investasi pengelola reksadana. Disarankan memilih manajer investasi reksadana yang bereputasi baik yang memiliki ciri-ciri antara lain; telah cukup lama berdiri, memiliki tim manajemen yang baik, telah dipercaya mengelola reksadana yang besar, memberikan tingkat hasil investasi yang baik dalam beberapa tahun terakhir dibandingkan pengelola rekadana lain.



Bagaimana memilih reksadana yang baik tidak hanya cukup dengan memilih pengelola investasinya namun juga perlu mengetahui kinerja reksadana dan mengetahui komposisi invetasi yang ada pada reksadana yang ditawarkan. Informasi tersebut bisa didapatkan pada fact sheet masing-masing reksadana dari pada agen penjual reksadana, usahakan anda berhubungan dengan Agen Penjual Reksadana yang telah bersertifikat WAPERD agar mendapatkan informasi yang lebih dapat dipertanggungjawabkan.



Strategi Portofolio Reksadana



Setelah mengetahui bagai mana memilih reksadana yang baik dalam artian mempunyai tingkat hasil investasi yang bagus, dikelola oleh manajer investasi bereputasi baik maka langkah selanjutnya adalah menentukan komposisi reksadana yang akan kita miliki. Sebelum menyusun portofolio yang cocok sesuai dengan kebutuhan finansial kita.



Apabila kita bertujuan memperoleh tingkat hasil investasi yang cukup tinggi maka kompensasinya yang diminta adalah memiliki risiko yang lebih tinggi maka reksadana saham mempunyai porsi yang lebih besar dibandingkan reksadana jenis lainnya, namun apabila yang diinginkan adalah tingkat hasil investasi dan tingkat risiko sedang yaitu memberikan imbalan yang cukup tinggi namun dengan risiko yang lebih rendah dari reksadana saham maka reksadana jenis campuran akan menjadi pilihan yang baik. Bagi mereka yang menghendaki risiko yang lebih rendah lagi maka reksadana obligasi atau reksadana terproteksi akan menjadi pilihan tepat untuk masuk portofolio investasi.



Dengan uraian tersebut diaatas mudah-mudahan para pembaca sudah dapat memperoleh pengetahuan bagaimana memilih dan menentukan strategi dalam menyusun portofolio investasi reksadana. Apabila masih terdapat kebimbangan atau perlu meningkatkan rasa percaya diri dalam menentukan portofolio rekasadana disarankan berkonsultasi kepada perencana keuangan independen yang sekarang telah semakin banyak jumlahnya.



Penulis : Andre Herlambang, Akt, CFP®, CRMP®, adalah Registered Accountant, Certified Financial Planner, Certified Risk Management Professional, dan Praktisi Keuangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar