MANAJEMEN AKTIVA BANK
Menut buku “STRATEGI MANAGEMENT BISNIS PERBANKAN” pengarang komarrudin
sastradipura penerbit kappa-sigma bandung tahun 2004 menerangkan materi
manajemen bank berupa:
1. Arti dan Faktor Yang Mempengaruhi Strategi Manajemen Aktiva Bank
Strategi dan aktivitas manajemen operasional sebuah bank terlihat dalam
neraca dn perubahan neraca. Sisi passiva menunjukkan strategi dan
kegiatan manajemen yang berkaitan dengan sumber pengumpulan dana,
sementara sisi aktiva menunjukkan strategi dan kegiatan manajemen yang
berkaitan dengan tempat pengumpulan dana. Sisi pengumpulan dana(pasiva)
biasanya meliputi pengumpulan dana yang diperoleh daro modal dasar,
deposito, giro dan tabungan. Tujuan manajemen perbankan adalah
memberikan kredit jangka -pendek atau jangka- panjang. Untuk tujuan itu,
pasivanya merupakan sebuah alat. Sisi penggunaan dana(aktiva) meliputi
kas, rekening pada bank sentral, pinjaman jangka- pendek dan jngka-
panjang, dan aktiv tetap.
1. Hubungan bank dan nasabah
Merupakan “kepercayaan dan bantuan”. Bank menerima amanat(kepercayaan)
dari nasabahnya dalam bentuk simpanan dana. Nasabah percaya bahwa
bankirnya akan melayani keperluaanya dan melindungi dana yng
disimpannya. Hubungan yang khas inilah yang menyebabkan hubungan bank
dan nasabah itu sebagai “hubungan amanah”.
2. Para Pesero
Adalah orang-orang yng telah memasukkan dan mempercayakan modalny kepada
banknya dengan mengharapkan laba yng : (a). sesuai dengan resiko
investasinya,(b). seimbang dengan laba yang diperoleh dari investasi
alternative lainyang resikonya sepadan. Jika tidak, mereka akan memilih
alternative investasi lain.
3. Undang-Undang dan Peraturan
Dana yang terkumpul harus dikelola sesuai dengan ketentuan dalam
undang-undang dan pertauran Negara bank sentarl, karena bnk mengelola
uang titipan masyarakat. Setiap bank dipercayai masyaralat sebagai
lembaga keuanan yang akan melaksnkan etika bisnis dengan konsisten.
Keharusan bisnis perbankan mengiktui, melkasanakn dn menegakkan hokum
positif merupakan keharusan yng tidak boleh diabaikan karena hokum
positif prlu dianggap sebagai dtu atau “factor diketahui” belaka artinya
tida dapat dinegoisasikan.
4. Imbauan Moral
Merupakan suatu metode untuk emmbujuk dan mendorong para banker dan
pedagang unutk mengikuti kebijakan yang diyakini bank sentarl merupakan
kepentingan pembangunan seluruh rakyat. Walaupun kebijakan itu mungkin
mempunyai kekuatan moral yang tinggi, namun segalanya tergntung pada
strategi dan keputusan para bnakir dan pedagang tersebut.
5. Persaingan
Ketika perhtian dn pertimbangan ditujukan terhadap hubungan bank dan
nasbah, para pesero, UU dan peraturan, dan imbauan moral dari bnk
sentral. Posisi bsinis perbankan akan menjadi kritis jika dinmika di
pasar perbnan, khususnya psar ung, dan pasar modal, menyebabkanmnjadi
obyek bukan subyek.
2. Pemanfaatan Dana Bisnis Perbankan
Dana yng diperoleh sebuah bisnis perbnkan prlu dilokasikan dengn tepat.
Untuk itu diperlukan kebijakan alokasi aktiva, artinya pendistribusian
dan invstasi yang didasrakn pada fungsi dan kegunaan di antara berbagai
kategori aktiva, termasuk ekuivalen ks, saham, investasi pendapatan
tetap. Alokasi aktiva merupakan konsep sentarl dalam perencanaan
keuangan bagi menejemn investasi bisnis perbankan. Untuk itu dana
dialokasikan ke dalam cadangan primer, cadangan sekunder, kredit, dan
investasi dalm perbandingan yan tepat sesuai dengan perubahan -
perubahan.
1. Cadangan Primer. Merupakan garis pertahanan pertama sebuah bank jika
para deposan menarik dan mereka. Disipkan untuk memenuhi ketentuan
likuiditas minimum dn keperluan operasi bnk hari demi hari. Bentuk
cadangan primer adalah uang kas, cadangan yang diharuskan menurut
peratutan di bank sentral, deposito yang tersimpan di lembga-lembaga
perbnkan lain dpat dicairkan jika diminta, dan warkat - warkat dalam
proses tertentu.
2. Cadangan Sekunder. Merupakan pinjaman dan sekuritas yng dapat
dikonversikan ke dalam uang tunai tnpa kerugian yng serius. Cadangan ini
digunakan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas uang jangka waktunya
kurang dri satu tahun yang sekaligus dimnfaatkan untuk mencari laba.
SBI, SBPU, commercial papers. Itulah beberapa instrument dari cadangan
sekunder.
3. Kredit. Disalurkan untuk mendapatkan sumber pendapatan utama bagi
bank. Bagian ini biasanya merupakan bagian yang cukup penting untuk
melihat mutu aktivitas perbankan para calon pembeli saham, nasabah
melihat perbankan yang ada dilihat dari sudut, dimana bank membrikan
kredit kepada para nasabahnya tnpa mnghdapi kesulitan.
4. Investasi. Yang berhasil merupakan sumber pendapatan yng berarti bagi
kelangsungan bisnis perbankan, walapun mempunyai korelasi dengan
likuiditas hanya dalam jangka – panjang. Pengelompokkan aktina dilihati
dari sifatnya terbadi menjadi dua, yaitu:
1. Aktiva Tidak Produktif
Meliputi (1) alat-alat likuid dan giro bnk pada bank-bank laindan(2)
aktiv tetap dan inventaris. Disebut “aktiva tidak produktif” karena
aktiva ini tidak menghasilkan laba atau rugi.
2. Aktiva Poduktif
Meliputi (1) kredit jangka pendek dn kredit jangka panjang; (2) deposito
pada bank lain; (3) uang kol(call money); (4) surat-surat berharga; (5)
penempatan dana pada bank lain di dalam dan diluar negari; dan (6)
penyertaan modal
3. jenis-Jenis Aktiva Bank
Aktiva dalam arti umum merupakan pos uang dipunyai oelh perseorangan yng
memiliki nila moneter. Aktiva dalam arti umum tersbut adalah:
1. Barang-barang yang cukup untuk memenuhi uatnga dan warisan seorang pewaris.
2. Semua milik seseorang atau suatu perusahaan yang dipergunakan untuk menanggung utang yang ada.
3. Semua pos dalam neraca suatu perusahaan yang menunjukkan seluruh harta milik seseorang, organisasi.
Aktiva bisnis perbankan mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1. Bahwa aktiv itu mempunyai peluang untuk meraih manfaat ekonomi di wktu yang akan dating.
2. Bahwa perubahan aktiva itu menjadi indicator utnuk manajemen pengawasan
3. Bahwa aktiva tersebut merupakan produk dri transaksi – tramsaksi sebelumnya.
1. Aktiva Kas
Merupakan salah satu perkiraan aktiva dalm nerac yng diwakili oleh uang
kertas dan logam, perintah bayar dan cek yang dapat dinegoisasikan, dam
saldo bank. Aktiva kas meliputi semua uang yang beredar ditambah dengan
alat-alat berupa bukti tertulis mengenai utang yang secara bebas dapat
dipindahtangankan dengan penyerahan.aktiva inim merupakan harta paling
cair, tidak memberikan hasil, dan semata-matauntuk tujuan operasional
agar bisnis perbankan itu berjalan dengan mulus.
Bank yng diwajibkan oleh peraturan untuk memiliki sejumlah saldo, yang
disebut”saldo kerja” dalam bentuk uang dengan rasio tertentu terhadap
titiopan yang ada pada bank tersbut. Secara berurutan, tujuan saldo
kerja adalah :
1. Menjaga Likuiditas. Primer, saldo kerja ditujukan untuk menjaga penarikan dan oleh para penyimpan dan menjaga likuiditas.
2. Memberikan Pinjaman. Sekunder, saldo kerja di tujukan untuk
memberikan pinjaman dalam batas-batas pertauran yang ditetapkan oleh UU
perbankan.
3. Menyediakan Biaya Operasional. Tercier, saldo kerja ditujukan untuk
biaya opersional agar kewajiban bnk dapat dipenuhi tanpa hambatan.
Jenis-jenis aktiva kas yang dimiliki oleh sebuah bisnis bank komersial meliputi:
1. Saldo pada bank sentral. Saldo pada bank sentral itu untuk: (a)
memenuhi peraturan, (b) menjaga likuiditas bank yang bersangkutan; (c)
jaminan kliring.
2. Saldo pada bank lain. Utang-piutang antar bank dapat diselesaikan
dengannkliring. Oleh sebab itu, saldo rekening Koran (R/K) pada bank
lain merupakan aktiva kas.
3. Kas dalam prosese penagihan. Kas dalam perjalanan yang akan tiba
dianggap sebagai salah satu harta yng paling cair. Karena itu
dikelompokkan sebagai “aktiv kas”.
4. Kas dalam “ruang besi”. Adalah saldo kas yang ada dalm kamar besi
suatu bank. Kas dalam ruang besi meliputi semua saldo kas yang tersimpan
dalam kamar besi. Gunannya untuk memelihara likuiditas, bukan
rentabilitas
2. Investasi Sekuritas
Merupakan harta bank meliputi surat-surat berharga. Sekuritas ini
merupakan alat investasi bagi abnk yang bersangkutan. Jenis-jenis yang
menjadi aktiva bisnis perbankan berupa surat-surat berharga yang
dimiliki oleh bank meliputi:
1. Investasi dalam sekuritas pemerintah.termasuk saham dan obligasi yang
diterbitkan oleh pemerintah. Sekuritas pemerintah dapat diperoleh Dario
bursa efek.
2. Investasi dalam sekuritas bank lain. Termasuk saham dan obligasi
Perseroan tersebut. Sekuritas ini dapat diperoleh dari buraa efek.
Secara taktis, tujuan investasi sekuritas yang dilakukan oleh bisnis perbankan secara berturut-turut seperti berikut:
1. Mempertahankan likuiditas. Primer, investasi sekuritas ditujukan
unutk mempertahankan likuiditas, umunya apabila dana dalam aktiva ks
tidak mencukupi untuk menutup kewajiban bank.
2. Meraih pendapatan. Sekunder, investasi sekuritas ditujukan unutk memperoleh pendapatan.
3. Pinjaman
Merupakan sejumlah uang yang diberikan kepad nasabah-debitur yang akan
mengembalikannya pada waktu tertentu di kemudian hari. Biasanya, sebagai
tambahan atas perjanjian pun akan memberikan pembayaran atas penggunaan
harta, yang dinamakan”bunga”. Adapun dokumentasio pemberian janji ini
disebut”surat promes” bilamana harta itu berupa uang tunai.
Pinjaman yang diberkan bank kepada nasabahnya mungkin dalam bentuk:
1. Pinjaman jangka-pendek diberkan kepada nasabah-debitur tidak lebih
dari astu tahun. Bank yang memberikan pinjaman ini ialah bank yang
memasuki “pasar uang”. Pasar uang adalah pasar untuk instrument utang
jangka-pendek, termasuk sertifikat deposito yang dapat dinegoisasikan,
aksep bank, surat utang jangka-pendek.
2. Pinjaman jangka-panjang. Diberikan untuk waktu lebih dari satu tahun.
Bisnis bank yang memberikan pinjaman jangka-panjang adalah bisnis bank
yang ikut mengadakan transaksi dalam”pasar modal”.pasar modal adalah
pasar yang menjadi tempat modal diperdagangkan, mencakup pula penempatan
pribadi sumber-sumber utang dn ekuitas dan juga pasar dan bursa
terorganisasi.
Kredit yang diciptakan oleh perbankan bisnis dalam bentuk, yaitu:
a. Kredit Komersial. Biasanya kredit komersial, diantaranya dibuktikan
dengan surat promes, cek, wesel dan aksep. Kredit ini digunakan unuk
melaksanakan operasi kehidupan bisnis sehari-hari.
b. Kredit Financial. Kredit ini diberikan dengan anggapan bahwa dana
yang disumbangkan oleh bisnis perbankan kepada nasabah-debitur akan
digunakan untuk pemanfaatan yang relative permanent.
4. Aktiva Tetap
Berupa aktiva yang diperoleh dengan tujuan untuk penggunaan
jangka-panjang, bukan untuk dijual kembali dalam sekali putaran produksi
jasa. Artinya, aktiva tetap meruapakan aktiva ynag dipergunakan bisnis
perbankan bukan untuk dikonsumsi menjadi uang tunai selam suatu periode
tertentu.
Aktiva tetap yang dimiliki oleh bisnis perbankan dapat dibedakan ke dalam:
1. aktiva permanent. Merupakan aktiva bisnis perbankan yang antara lain
meliputi tanah yang merupakan aktiva yang selalu ada, artinya tidak
rusak secara fisik karena digunakan untuk temapt gedung berdiri.
2. aktiva yang secara fisik nilainya turun. Merupakan aktiva bisnis
perbankan yang nilainya turun secara fisik, keran aitu perlu
didepresiasikan pada suatu periode waktu yang direncanakan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar